Dolar Naik, Penjualan Buah Impor Turun

Dolar Naik, Penjualan Buah Impor Turun

\"coverstory\"MENGUATNYA nilai tukar dolar terhadap rupiah hingga mencapai Rp14 ribu lebih, berpengaruh terhadap turunnya penjualan buah impor. Tim Leader Pro Juice Hypermart CSB Mall, Zainal mengakui, penjualan buah impor menurun sejak menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah. Hal ini dilihat dari pendapatan buah impor yang terjual. \"Sehari biasanya bisa lebih dari enam juta, sekarang sejak dolar menguat sehari di bawah empat juta. Padahal dari segi harga gak ada kenaikan, masih stabil,\" ujarnya kepada Radar, Kamis (27/8). Buah impor seperti Apel Granny Smith Afrika masih Rp49.990 per kilogram. Kemudian untuk Pir Xiang Lie Rp56.500 per kilogram. Jeruk Sunburst Rp58.500 dan Anggur Eed Globe Cina Rp63.500. Harga-harga buah impor ini, kata Zainal, masih di angka normal. Namun selain penjualan yang menurun, sejak dolar menguat buah-buah impor jarang ada promo atau diskon. \"Biasanya ada diskon di akhir pekan, tapi sekarang belum ada,\" tambahnya. Seiring nilai tukar dolar terhadap rupiah yang semakin naik, terkait pasokan sampai saat ini pun masih terbilang lancar. Namun, pihaknya tidak bisa menjamin harga buah ke depannya masih tetap bertahan dengan harga sekarang atau tidak. \"Ya bisa jadi ikut naik, kita belum tahu,\" tuturnya. Adapun beberapa harga komoditi buah lokal mengalami kenaikan. Juju (44), pedagang buah lokal yang berjualan di Pasar Kanoman mengatakan, kenaikan terjadi untuk semangka. Saat ini harganya naik dari Rp5 ribu per kilogram menjadi Rp8 ribu per kilogram. \"Harga buah lokal naiknya bukan karena pengaruh dolar, tapi karena dampak kekeringan di sejumlah wilayah. Jadi pasokan buah semakin berkurang karena petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk perawatan,\" katanya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: